PEMBUNUHAN & PEMBANTAIAN
RIBUAN ORANG ISLAM OLEH WAHABI
RIBUAN ORANG ISLAM OLEH WAHABI
Oleh: Syaikh Idahram
Sungguh Firanda telah berdusta ketika dia mengatakan bahwa Wahabi tidak pernah melakukan “pembunuhan sampai ribuan orang, (apalagi)
menyiksa dan memotong-motong anggota tubuh mereka sebelum dibunuh. Sungguh ini
merupakan kedustaan yang sangat memalukan yang berulang-ulang kali nekad
dilakukan oleh Idahram.”[1]
Benarkah Wahabi tidak pernah melakukan pembunuhan
sampai ribuan orang? Sungguh klaim itu penuh dengan kebohongan. Mari kita
buktikan dengan buku-buku sejarah dari kaum Wahabi sendiri:
1.
Kasus-kasus pembunuhan dan pembantaian rombongan jamaah
haji dari beberapa negara Islam, sebagaimana telah kami sampaikan sebelumnya
pada pembahasan “Fakta Pembantaian
Jamaah Haji (Dusta Firanda ke-8)” di halaman 149 dari bukuBuku Fitnah Tapi inilah Faktanya, karya Syaikh Idahram.
2.
Membunuh 1000 (seribu) lebih orang Islam dari Bani Khalid pada tahun 1207
Hijriyah dan merampas harta mereka. Lihat kitab Unwan al-Majd jilid 1 halaman 201-202:
"Dan mati dari Bani Khalid pada
kejadian itu, di antara yang terbunuh dan kehausan, jumlah yang banyak,
kabarnya lebih dari 1000 (seribu) orang lelaki.
Semua hewan tunggangan mereka, kuda, alat pelindung, barang-barang,
permadani, dan semua yang ada pada
mereka diambil (oleh Saud ibnu Abdul Aziz dan tentaranya). (Lalu) Saud
mengambil harta-harta ghanimah itu
untuk dirinya dan dipisah seperlimanya (untuk jatah Ibnu Abdul Wahab). Sisanya
dibagikan kepada kaum muslimin (baca: kaum Wahabi), untuk pejalan kaki satu
bagian dan untuk penunggang kuda dua bagian.”[2]
Pembaca budiman, dari teks Wahabi di atas, sangat parah
kan kelakuan mereka? Lihat saja Bani
Khalid yang beragama Islam mereka perangi, lalu mereka bunuh-bunuhi dan
peninggalannya dijadikan harta ghanimah
layaknya memperlakukan orang-orang kafir yang memerangi Islam?! Penyerangan
yang dimulai oleh Wahabi itu juga mereka namakan dengan ghazwah!
3.
Membunuh
1400 (seribu empat ratus) orang Islam dari penduduk Bahrain pada tahun 1226 H. Lihat Unwan al-Majd, jilid 1 halaman 320:
“Dan dibunuh dari penduduk Bahrain
dan orang-orang yang mengikutinya lebih dari 1000 (seribu) orang lelaki,
di antara mereka Duaij ibnu Shabah pemimpin Kuwait, salah seorang pembela
penduduk Bahrain. Rasyid
ibnu Abdullah ibnu Hamad ibnu
Khalifah dan yang lainnya dari para tokoh juga dibunuh. Kabarnya, sesungguhnya orang-orang yang mati dari
penduduk Bahrain dan para pengikutnya (sebanyak) 1400 (seribu empat ratus)
orang lelaki. Sedangkan orang-orang islam (baca: orang-orang Wahabi) yang
terbunuh sekitar 200 (dua ratus) orang, di antaranya: Abu Husein emir Huwailah.”[3]
4.
Membunuh
2000 (dua ribu) lebih orang Islam dari penduduk Omman pada tahun 1216 H. Lihat kitab Unwan al-Majd, jilid 1 halaman 258:
“Kemudian orang-orang Alu Khalifah
berangkat menuju Abdul Aziz ibnu Muhammad Saud meminta pertolongannya. Maka
Abdul Aziz membantunya dengan pasukan besar dari kaum muslimin (baca: kaum
Wahabi) berangkat menuju Bahrain. Lalu (pasukan Wahabi) menyerang dan memerangi
mereka (pasukan Sultan ibnu Ahmad) dengan peperangan dahsyat, dan mengambil
kembali Bahrain dari tangan Sultan tersebut (yakni Sultan Ahmad). Dibunuh (oleh Wahabi) dari kaumnya Sultan
Ahmad lebih dari 2000 (dua ribu) orang lelaki.”[4]
5.
Membunuh 2300 (dua ribu tiga ratus)
orang Islam dari penduduk Riyadh. Lihat kitab Tarikh
Najd halaman 139:
“Dan telah terbunuh dari dua kelompok
(antara Wahabi dan penduduk Riyadh) dalam peperangan-peperangan ini sekitar
4000 (empat ribu) orang lelaki: 1700 (seribu tujuh ratus) orang dari kaum
muslimin (baca: kaum Wahabi) dan 2300
(dua ribu tiga ratus) orang dari penduduk Riyadh.”[5]
6.
Membunuh 1500
(seribu lima ratus) orang dari penduduk Quthaif pada tahun 1206 H. dan merampok
harta mereka. Lihat kitab Tarikh Najd halaman
179:
“Pada tahun 1206 Hijriyah, Saud
bersama pasukan kaum muslimin (baca: kaum Wahabi) berjalan menuju Quthaif untuk
membersihkan Quthaif dari patung-patung dan sesembahan-sesembahan. Maka kaum
muslimin (baca: kaum Wahabi) mengepung desa Sabahat dan mengisolasinya.
Kemudian memagarinya dan membunuh orang-orang yang mereka jumpai di dalamnya. Korban yang dibunuh sekitar 1500 (seribu lima ratus) orang. Mereka
(Wahabi) menguasai semua yang ada di dalamnya dari harta-harta yang tidak
terhitung dan tidak terkira.”
Kemudian kaum muslimin (baca: kaum
Wahabi) menuju daerah Qadih. Maka mereka
menyerang penduduknya dengan sekonyong-konyong. Begitu juga, mereka menguasai
apa yang ada di dalamnya dari harta benda.”[6]
7.
Membunuh
2400 orang dari pengikut Gubernur Syarif Ghalib (wakil khalifah Turki Utsmani di
Hijaz) pada tahun 1212 H. Lihat kitab Tarikh
Najd halaman 203:
“Saud (ibnu Abdul Aziz generasi
pertama) telah mengutus (utusan) kepada Hadi ibnu Qarmalah dan orang-orang di
sekitarnya dari kabilah Qahtan, (juga) kepada Rabi ibnu Zaid emir al-Wadi dan
orang-orang yang bersamanya dari Dawasir, kepada selain mereka dari
kabilah-kabilah badui dan sebagian dari orang-orang kota untuk berkumpul
memerangi Syarif Ghalib (wakil Turki Utsmani di Hijaz).
Maka mereka semua berjalan menuju
Syarif Ghalib hingga mengagetkannya di daerah Khurmah (karena banyaknya jumlah
mereka). Lalu Allah menyusupkan rasa takut di hati para tentara Syarif. Mereka
pun kalang kabut tidak menoleh satu dengan lainnya, meninggalkan kemah-kemah,
tempat-tempat mereka dan semua harta benda mereka. Kaum muslimin (baca: kaum
Wahabi) mengejar mereka, membunuhi dan mendapatkan ghanimah, hingga terbunuh dari mereka korban yang sangat banyak.
Dikatakan, jumlah korban terbunuh dari
orang laki-laki 1220 (seribu dua ratus dua puluh), bahkan kabarnya, yang
terbunuh 2400 (dua ribu empat ratus) orang.”[7]
8.
Membunuh lebih
dari 1000 orang tentara Turki Utsmani di daerah Khorus dekat Mekkah. Lihat Unwan al-Majd, jilid 1, halaman 369:
“Maka mereka saling menyerang
dengan begitu dahsyat. Lalu Romawi (baca: Turki Utsmani) kalah dengan kekalahan
parah. Kaum muslimin (baca: kaum Wahabi) mendapatkan ghanimah berupa kemah-kemah mereka, pos-pos peristirahan, barang-barang
berat, perbekalan dan bighal mereka. Dibunuh
dari orang-orang Romawi (baca: orang-orang Islam Turki Utsmani) korban yang
sangat banyak, lebih dari seribu orang. Tidak ada yang selamat dari mereka
kecuali orang yang kabur di atas kuda.”[8]
9.
Membunuh hampir
semua penduduk Karbala (Kampung Sayidina Husein), sekitar 2000 orang lelaki
tewas dan harta-benda mereka dijarah, pada kejadian tahun 1216 Hijriyah. Lihat Unwan al-Majd pada halaman 257-258:
“سار سعود بالجيش المنصورة والخيل العتاق المشهورة
من جميع حاضر نجد وباديها والجنوب والحجاز وتهامة وغير ذلك وقصد ارض كربلاء ونازل أهل
بلد الحسين. وذلك في ذي القعدة فحشد عليها المسلمون وتسوروا جدرانها ودخلوها عنوة،
وقتلوا غالب أهلها في الأسواق والبيوت. وهدموا القبة الموضوعة بزعم من اعتقد فيها على
قبر الحسين. واخذوا ما في القبة وما حولها، واخذوا النصيبة التي وضعوها على القبر،
وكانت مرصوفة بالزمرد والياقوت والجواهر، واخذوا جميع ما وجدوا في البلد من أنواع الأموال
والسلاح واللباس والفرش والذهب والفضة والمصاحف الثمينة وغير ذلك مما يعجز عنه الحصر،
ولم يلبثوا فيها إلا ضحوة وخرجوا منها قرب الظهر بجميع تلك الأموال وقتل من أهلها قريب
ألفا رجل.”
“Saud bergerak bersama balatentaranya dengan menunggang
kuda-kuda pilihan terbaik, yang terdiri dari orang-orang Najd, Baduinya,
orang-orang selatan, Hijaz, Tihamah dan lainnya, menuju tanah Karbala, turun di
penduduk Kampung Husein. Kejadian itu pada bulan Dzul Qa’dah (1216 H). Lalu
orang-orang Islam (baca: pasukan Wahabi) memenuhi negeri itu, mengepung
tembok-temboknya, dan masuk ke daerah tersebut secara paksa. Mereka membunuhi
hampir seluruh penduduknya di pasar-pasar dan rumah-rumah. Menghancurkan kubah
yang ada di atas pusara Sayidina Husein berdasarkan prasangka orang-orang
meyakininya. Menjarah apa yang ada di atas kubah dan sekitarnya. Menjarah nisan
yang diletakkan di atas makam yang dihiasi dengan zamrud, yakut dan beragam
permata indah lainnya. Mereka merampas semua yang ada di negeri itu, seperti
uang, senjata, pakaian, kuda, emas, perak, mushaf-mushaf mahal, dan lain sebagainya
yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Mereka melakukan penyerbuan itu
begitu cepat, mendekati waktu Dzuhur mereka telah keluar dengan membawa semua
harta itu, dan membunuhi penduduknya sekitar 2000 orang.”[9]
10. Menyerang penduduk Najran dengan 30.000 (tiga
puluh ribu) tentara Wahabi pada tahun 1220 H. Lihat kitab Unwan al-Majd halaman 289-290:
“Pada tahun itu (1220 Hijriyah),
Saud ibnu Abdul Aziz memerintahkan Abdul Wahab beserta pasukannya dari Asir,
Alma dan sekitarnya; dan (memerintahkan) Fahad ibnu Syakban beserta pasukannya
dari Bisyah dan sekitarnya; dan (memerintahkan) Ubaidah beserta penduduk
Sanhan, lembahnya, perkampungan-perkampungannya, penduduk lembah Dawasir dan
orang-orang
Lihatlah pembaca, mereka memerangi
penduduk Najran dengan 30.000 (tiga puluh ribu) tentara Wahabi! Jika tentaranya
saja 30.000 yang mereka kerahkan, lalu berapa ribu orang Islam di Najran yang
telah mereka bunuh dengan tentara sebanyak itu?!
Contoh-contoh di atas baru sebagian kecil dari penyerangan
dan pembunuhan yang dilakukan Wahabi terhadap umat Islam. Masih sangat
banyak kekejaman dan pembunuhan yang dilakukan Wahabi terangkum
dalam buku-buku sejarah mereka sendiri, seperti kitab Unwan al-Majd di atas, atau kitab Tarikh Najd karya Ibnu Ghannam, atau kitab Ajaib al-Atsar karya Aljabarti.
Firanda mengaku telah membaca buku-buku itu, tetapi
kenapa dia malah mengatakan Wahabi tidak pernah melakukan pembunuhan sampai
ribuan orang? Jadinya, dia benar-benar pendusta!
Kami mengajak umat Islam yang
memiliki kemampuan berbahasa Arab untuk turut membaca, membedah atau menerjemahkan
dua kitab sejarah Wahabi yang penuh dengan penyerangan dan pembunuhan terhadap
umat Islam sebagaimana telah kami sampaikan yaitu, kitab Unwan al-Majd karya Ibnu Bisyr dan kitab Tarikh Najd karya Ibnu Ghannam, agar umat Islam mengetahui hakikat
sebenarnya tentang sejarah hitam Wahabi. Alamat untuk mendapatkan dua buku
elektronik (e-book) tersebut, telah
kami sampaikan pada pembahasan sebelumnya.
[1] Firanda, Sejarah Berdarah Sekte Syiah, op. cit., hal. 300.
[2] Ibnu Bisyr, Unwan al-Majd, op. cit., jilid 1,
hal. 201-202.
[3] Ibnu Bisyr, Unwan al-Majd, op. cit., jilid 1,
hal. 320.
[4] Ibnu Bisyr, Unwan al-Majd, op. cit., jilid 1,
hal. 258.
[5] Ibnu Ghannam, Tarikh Najd, hal. 139.
[6] Ibnu Ghannam, Tarikh Najd, op. cit., hal.
179.
[7] Ibnu Ghannam, Tarikh Najd, hal. 203.
[8] Ibnu Bisyr, Unwan al-Majd, op. cit., jilid 1,
hal. 369.
[9] Ibnu Bisyr, Unwan al-Majd, op. cit., hal. 257-258.
[10] Ibnu Bisyr, Unwan al-Majd, op. cit., hal. 289-290.
Ternyata salafi..penuh dengan darah..
BalasHapus