Jumat, 22 Agustus 2014



USTAD TUKANG TUDUH

Dusta Firanda ke-4, dia berkata:
“Ketiga, adapun perkataan Idahram: Lalu dengan begitu senangnya dia (Ibnu Bisyr) berkata:
"ولم يحج في هذه السنة أحد من أهل الشام ومصر والعراق والمغرب وغيرهم إلا شرذمة قليلة من أهل المغرب لا اسم لهم."
‘Tidak ada seorang pun dari penduduk Syam, Mesir, Irak, Maghrib, dan yang lainnya dapat berhaji pada tahun ini, kecuali hanya segelintir orang dari penduduk Maghrib yang tidak dikenali.’ (Unwan al-Majd, jilid 1, hlm. 143)
Maka (kalimat) ini merupakan kedustaan yang nyata dan dongeng yang dibuat oleh Idahram… Sungguh memalukan Idahram ini, suka berdongeng tapi dongengnya tidak masuk akal. Idahram hendak berdusta, tetapi alhamdulillah ia tidak pandai berdusta!”[1]
Begitulah akhlak seorang ustad Salafi Wahabi, dia yang salah tapi dia yang paling marah, lalu menuduh orang pendusta, pendongeng, Syiah, SEPILIS, tidak masuk akal, menipu, mengigau, tidak punya rasa malu, kolektor dusta dan segudang-sumpah serapah ala Wahabi. Memang aneh ustad Salafi Wahabi yang satu ini, dia mengaku telah membaca kitab Unwan al-Majd, bahkan meneliti, mencocokan dan mengecek kitab tersebut tapi tidak mengetahui isinya. Lalu apa yang telah dia baca?!
Jika saja benar Firanda telah membaca kitab tersebut, maka dia tidak akan berkata seperti itu, karena dia pasti menemukan kalimat yang dia tuduh sebagai dongeng yang tidak masuk akal itu. Ini hasil scan teks dari kitab tersebut:
Dan Saud tinggal di Mekkah sekitar 18 hari, kemudian meninggalkannya. Dia mengirim ke Madinah pasukan (yang berasal) dari semua penjuru Najd menggantikan pasukan yang ada di Qulai’ah, Jiyar dan lainnya. Inilah kebiasaanya di perbatasan (terhadap pasukannya), menugaskan mereka selama setahun kemudian menggantinya dengan pasukan lain, dan mereka kembali ke keluarganya. Saud pun kembali daerahnya. Tidak ada yang berhaji pada tahun ini seorang pun dari penduduk Syam, Mesir, Iraq, Maroko dan lainnya kecuali hanya segelintir orang dari penduduk Maroko yang tidak berarti bagi mereka. Mereka (orang-orang Wahabi) berhaji dengan aman.”[2]

Lantas, setelah pemaparan ini semua, apakah Salafi Wahabi masih mengatakan Syaikh Idahram tukang dusta? Atau sesungguhnya mereka yang tengah berdusta?!


[1] Firanda, op. cit., hal. 332.
[2] Ibnu Bisyr, Unwan al-Majd, op. cit., hal. 297.

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget