USTAD TUKANG TUDUH
Dusta Firanda ke-4, dia berkata:
“Ketiga, adapun perkataan Idahram:
Lalu dengan begitu senangnya dia (Ibnu Bisyr) berkata:
"ولم يحج في هذه
السنة أحد من أهل الشام ومصر والعراق والمغرب وغيرهم إلا شرذمة قليلة من أهل المغرب
لا اسم لهم."
‘Tidak ada seorang pun dari
penduduk Syam, Mesir, Irak, Maghrib, dan yang lainnya dapat berhaji pada tahun
ini, kecuali hanya segelintir orang dari penduduk Maghrib yang tidak dikenali.’
(Unwan al-Majd, jilid 1, hlm. 143)
Maka (kalimat) ini merupakan kedustaan yang nyata dan dongeng yang dibuat
oleh Idahram… Sungguh memalukan Idahram ini, suka berdongeng tapi dongengnya tidak masuk akal. Idahram hendak berdusta, tetapi
alhamdulillah ia tidak pandai berdusta!”[1]
Begitulah akhlak seorang ustad
Salafi Wahabi, dia yang salah tapi dia yang paling marah, lalu menuduh orang
pendusta, pendongeng, Syiah, SEPILIS, tidak masuk akal, menipu, mengigau, tidak
punya rasa malu, kolektor dusta dan segudang-sumpah serapah ala Wahabi. Memang
aneh ustad Salafi Wahabi yang satu ini, dia mengaku telah membaca kitab Unwan al-Majd, bahkan meneliti,
mencocokan dan mengecek kitab tersebut tapi tidak mengetahui isinya. Lalu apa yang
telah dia baca?!
Jika saja benar Firanda telah
membaca kitab tersebut, maka dia tidak akan berkata seperti itu, karena dia
pasti menemukan kalimat yang dia tuduh sebagai dongeng yang tidak masuk akal
itu. Ini hasil scan teks dari kitab
tersebut:
“Dan Saud
tinggal di Mekkah sekitar 18 hari, kemudian meninggalkannya. Dia mengirim ke
Madinah pasukan (yang berasal) dari semua penjuru Najd menggantikan pasukan
yang ada di Qulai’ah, Jiyar dan lainnya. Inilah kebiasaanya di perbatasan
(terhadap pasukannya), menugaskan mereka selama setahun kemudian menggantinya
dengan pasukan lain, dan mereka kembali ke keluarganya. Saud pun kembali
daerahnya. Tidak ada yang berhaji pada
tahun ini seorang pun dari penduduk Syam, Mesir, Iraq, Maroko dan lainnya
kecuali hanya segelintir orang dari penduduk Maroko yang tidak berarti bagi
mereka. Mereka (orang-orang Wahabi) berhaji dengan aman.”[2]
Lantas, setelah pemaparan ini
semua, apakah Salafi Wahabi masih mengatakan Syaikh Idahram tukang dusta? Atau sesungguhnya
mereka yang tengah berdusta?!
0 komentar:
Posting Komentar